Saturday, December 31, 2011

Catatan Akhir Tahun

Entah kapan tepatnya, di akhir-akhir 2010, saya dan teman dalam sebuah perjalanan bercanda tentang betapa malaikat jodoh enggan berteman dengan kami. Dan ketika saya harus pergi meninggalkan tanah air, maka hanya satu kemungkinan yang ada di pikiran, bahwa saya akan sendirian lebih lama lagi.

Dubai, 31-12-2010, ribuan orang berbondong-bondong menuju satu tempat dengan tujuan yang sama, menikmati malam pergantian tahun yang dijanjikan akan menjadi lebih spektakuler dari belahan dunia manapun. Yang akan menjadi sebuah catatan sejarah baru. Sebuah keinginan ambisius dari manusia-manusia petinggi belahan dunia artifisial ini.

Tepat 1-1-11, pukul 00:00:01, pertunjukan mekarnya kembang api secara vertikal sepanjang gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, dimulai. Sebuah pertunjukan 15 menit, langit hitam menjadi terang, lalu menghitam lagi, di tengah malam yang dingin menusuk tulang. Saya menyaksikannya, sendirian...

Menit-menit berikutnya, ribuan orang lalu berebut pulang. Memaksa masuk ke stasiun kecil untuk naik satu-satunya alat transportasi umum yang tersisa, yang jumlahnya jauh dari seimbang. Mereka saling berhimpitan, beberapa terinjak-injak, beberapa kena hajar petugas, merubah sebuah malam spektakuler menjadi kekacauan, malam yang kelam. Saya tertunduk lesu, pada sebuah awal tahun yang tak menjanjikan.

Tapi, Yang Maha Kuasa menulis berbeda buku takdir saya. Melalui sebuah percepatan, tepat 6 bulan 8 hari setelahnya, saya mengucap janji, atas nama Tuhan, menerima nikahnya istri saya, membawa saya ke dunia baru, dunia yang tak terbayang di imajinasi terliar saya sekalipun. Menjadikan 2011 tahun terpenting dalam hidup saya setelah 1976, tahun kelahiran saya. Sendirian menjadi berdua, dua menjadi satu, keluarga.

Sesaat lagi, tahun penuh warna ini sesaat lagi akan berakhir. Tahun baru akan tiba. Harapan baru diusung, tantangan siap dihadapi. Keinginan akan hadirnya anggota keluarga ketiga begitu menderu-deru di dada kami. Akankah tahun baru ini menjadi tahun terpenting berikutnya?

Sekali lagi, kami berdua, saudara-saudara, teman-teman dan seluruh umat manusia ingin mewujudkan mimpi, menabur daya upaya demi menuai kesempatan. Maka berkerja keras, berdoa dan Tuhan yang menentukan.

Selamat tahun baru 2012.

No comments:

Post a Comment