Saturday, January 7, 2012

7 hari pertama 2012

7 Jan, Flea Market at Safa park
ada jual parfum sampai karpet di flea market safa park
6 Jan, di rumah saja

5 Jan, pembukaan Dubai Shopping Festival di DFC
pembukaan DSF 
4 Jan, nonton AC Milan vs PSG di Rashid Stadium
pengalaman pertama saya nonton bola langsung di stadion 
3 Jan, apply Emirates ID

2 Jan, suami masuk kerja pertama di 2012

1 Jan, libur tahun baru, cari apartemen (kontrakan) baru
kembang api - makan di noodle bowl - cari apartemen


Saturday, December 31, 2011

Catatan Akhir Tahun

Entah kapan tepatnya, di akhir-akhir 2010, saya dan teman dalam sebuah perjalanan bercanda tentang betapa malaikat jodoh enggan berteman dengan kami. Dan ketika saya harus pergi meninggalkan tanah air, maka hanya satu kemungkinan yang ada di pikiran, bahwa saya akan sendirian lebih lama lagi.

Dubai, 31-12-2010, ribuan orang berbondong-bondong menuju satu tempat dengan tujuan yang sama, menikmati malam pergantian tahun yang dijanjikan akan menjadi lebih spektakuler dari belahan dunia manapun. Yang akan menjadi sebuah catatan sejarah baru. Sebuah keinginan ambisius dari manusia-manusia petinggi belahan dunia artifisial ini.

Tepat 1-1-11, pukul 00:00:01, pertunjukan mekarnya kembang api secara vertikal sepanjang gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, dimulai. Sebuah pertunjukan 15 menit, langit hitam menjadi terang, lalu menghitam lagi, di tengah malam yang dingin menusuk tulang. Saya menyaksikannya, sendirian...

Menit-menit berikutnya, ribuan orang lalu berebut pulang. Memaksa masuk ke stasiun kecil untuk naik satu-satunya alat transportasi umum yang tersisa, yang jumlahnya jauh dari seimbang. Mereka saling berhimpitan, beberapa terinjak-injak, beberapa kena hajar petugas, merubah sebuah malam spektakuler menjadi kekacauan, malam yang kelam. Saya tertunduk lesu, pada sebuah awal tahun yang tak menjanjikan.

Tapi, Yang Maha Kuasa menulis berbeda buku takdir saya. Melalui sebuah percepatan, tepat 6 bulan 8 hari setelahnya, saya mengucap janji, atas nama Tuhan, menerima nikahnya istri saya, membawa saya ke dunia baru, dunia yang tak terbayang di imajinasi terliar saya sekalipun. Menjadikan 2011 tahun terpenting dalam hidup saya setelah 1976, tahun kelahiran saya. Sendirian menjadi berdua, dua menjadi satu, keluarga.

Sesaat lagi, tahun penuh warna ini sesaat lagi akan berakhir. Tahun baru akan tiba. Harapan baru diusung, tantangan siap dihadapi. Keinginan akan hadirnya anggota keluarga ketiga begitu menderu-deru di dada kami. Akankah tahun baru ini menjadi tahun terpenting berikutnya?

Sekali lagi, kami berdua, saudara-saudara, teman-teman dan seluruh umat manusia ingin mewujudkan mimpi, menabur daya upaya demi menuai kesempatan. Maka berkerja keras, berdoa dan Tuhan yang menentukan.

Selamat tahun baru 2012.

Friday, December 30, 2011

2011: Miracle

31 Desember 2010
Malam tahun baru 2011 di Bali. Malam itu nggak memikirkan resolusi untuk tahun 2011, cuma berharap tahun baru berikutnya merayakan bersama pasangan/suami.

Januari 2011
Dag dig dug, nggak ada angin nggak ada hujan dia ngajak kawin. Dag dig dug juga minta ijin ke ortu. Boleh - enggak - boleh - enggak - .........

Februari 2011
Dan akhirnya boleh! Sibuk persiapan lamaran sampai harinya datang juga...
habis ngelamar kok calon istrinya dipelototin sih :p
Maret - Juni 2011
Kesana kemari cari gedung yg available (sampe bolos kerja segala :D)
Sibuk survey sampai booking segala macam urusan wedding.

Sementara kerjaan kantor juga bikin pusing. Rumus yg gonta-ganti tiap bulan, aturan main berubah, belajar 2 bahasa baru, dll. Belum lagi tiap bulan musti bikin laporan, dan kadang harus ngomel2 ke teman2 biar laporannya komplit. Stress lah pokoknya.

Pas naik gaji aku kayak orang nggak bersyukur, soalnya lbh sedikit dari tahun lalu :p Tapi ternyata itu udah lebih dari standar, jadi ya alhamdulillah :D

Juli 2011
Ning nong ning gungggg.... Alhamdulillah jadi juga menikah, sama orang yang ehm... aku sayang dan cinta *pipi merah*
manten laki sibuk moto manten perempuan :p
Honeymoon-nya istimewaaa... Nggak pernah sebelumnya membayangkan ada acara honeymoon segala *pipi merah lagi*
honeymoon
Agustus 2011
Jauh2an 1 bulan sama suami itu nggak enakkkk....  Aku memutuskan untuk resign, dan menyusul suami ke Dubai.
Urusan resign ternyata membuat aku jadi sedikit ribet. Musti transfer kerjaan ke beberapa teman. Kerjaan 4 taun yang pastinya beda2, bikin aku tiap hari musti melototi code dan mengingat2 logicnya. Bener2 nggak menyesal aku pensiun jadi programmer :p

Selama di Dubai aku banyak belajar masak. Rasa lumayan lah untuk pemula :p *memuji diri sendiri - sering dipuji suami walaupun tak jarang juga dapat kripik pedas*

September 2011
Bersama suami ingin mengabadikan cerita di blog. Maka lahirlah blog ini :)

Desember 2011
Impian dari dulu, jalan2 ke Paris. Dan tahun ini terwujud! Bonus ke Milan pula.... Wowww! Makasih suamiku :*
senangnyaaaaaaaa......


Tahun 2012 aku pingin:
- Punya anak :D
- Produktif, bisa bikin sesuatu yg layak jual. Tapi belum tau apa itu. Entah makanan, aksesoris, tulisan, atau mungkin foto? *obsesi ingin seperti andreas gurski* :p Jadi meskipun ibu rumah tangga tapi ada kegiatan yang berguna gitu...
- Mmm... Pengen berlibur lagi sama suami *malu-malu*


Saturday, December 24, 2011

A to Z Paris

A
Arc de Triomphe, monumen atau gapura besar sekali yang terletak di pusat simpang 12 (ini benar-benar simpang siur). Nama Napoleon terukir di monumen ini, selain patung-patung cantik.
arc de triomphe
Angelina, nama restoran, makanannya biasa tapi Hot Choc l'Africain-nya luar biasa.
angelina
Anggun, (C. Sasmi, dulu) jadi juri acara musik di tv.

Akordion. Menyambut kami di kereta dari airport menuju kota, dua orang pengamen bernyanyi diiringi akordion yang merdu. Koin yang keluar untuk mereka senilai 50 kali untuk bayar pengamen di tanah air.

Ares, hotel kecil bintang empat, 10 menit jalan kaki ke Eiffel. Hangat dan nyaman, sabun dan shamponya Hermes loh...
ares dengan toiletries hermes *bawa pulang:)
B
Braserrie, resto nongkrong ala perancis.

Batere kamera, setengah hari kehabisan napas. Next time, harus bawa ekstra!

Bon, periksa bon ketika habis belanja, makan, dll. Dua kali makanan tidak dimakan masuk ke bon, untung teliti dan uang kembali.

Bonjour, ucapkan di pagi hari dengan senyuman.

C
Champs-Elysees, bacanya chanz eleze, nama jalan paling top sejagad perancis (dan eropa). Biasa saja, walaupun berjejer toko-toko ternama macam Hermes, LV dan;

Cartier
champs elysees
Charles de Gaulle, aeroport, airport, bandara.

Castagnea, chestnut, dijual di gerobak persis penjual kacang di Indonesia. Bedanya ini  dipanggang, bukan direbus dan tidak teriak "kacang kacang...".

Couer de Pirate, penyanyi imut asal Kanada yang beredar di Paris. CD-nya berisi lagu-lagu riang (ada juga yang galau), berlirik perancis, berdurasi total 36 menit.


Crepes, @Eur 3.5. Mix crepe artinya: crepe campur, termasuk ham, daging babi. Nyaris...

Churros, semacam kulit sus, keras, lonjong, panjang, kecil.

Cafe, warkop, bertebaran di seluruh penjuru kota.

D
Du louvre, hotel pertama kami di Paris. Hotel bagus, harga mahal, american breakfast dan kamarnya kecil.

Djakarta-bali, resto pertama di Paris, makanan Indonesia aseli sejak 20 tahun lalu. Rasanya, yah campur aduklah (coba saat lapar).
du louvre dan djakarta bali
E
Eiffel, menara ini siapa yang tidak kenal. Yang (tidak) menarik adalah, taman di depan ikon Paris ini tidak seindah sebagaimana mestinya.
eiffel
Etoile atau L'Etoile adalah sebutan orang paris untuk simpang 12 yang berpusat di Arc de Triomphe. Artinya bintang.

Etoile Regence, hotel ke-3, malam ke-3, bintang 3.

Euro, mata uang yang dipakai. Lebih baik habiskan koin dulu, karena ternyata tidak laku kalau ditukar pas balik. Oh ya, sebelum berangkat kami pikir tukar dollar-euro disana lebih menguntungkan, ternyata salah. Tukar dirham-euro disini jauuuuh lebih untung.

F
Foto, dimana saja, kapan saja, apa saja. Terlalu banyak obyek menarik.

G
Gantungan kunci Eiffel, murah meriah, hanya Eur 1 dapat 5 biji, 2400 perak per biji.
suvenir

Galerie Lafayette, pertokoan terkenal dekat Opera.

Gerimis, di awal bulan Desember disertai hawa dingin menusuk tulang. Pakai jaket tahan air adalah wajib, terutama untuk sembunyikan kamera dari air.

H
Hardrock Paris tshirt, kenang-kenangan buat diri sendiri, walaupun menguras Eur 27 per potong.

Hotdog, sosisnya bukan daging anjing, atau sapi, tapi babi.

I
Invalides, rumah abadi Napoleon Bonaparte (hotel-makam). Berdempetan dengan Musee de l'Armee. Jalan kaki pagi dari hotel melewati Parc du Champs de Mars - taman depan Eiffel, kios majalah, toko kartu pos, kantor pos, sarapan, taman, sebelum nyampai kesini.
jalan-jalan ke invalides
J
Jardin aka garden alias taman. Bertebaran juga dimana-mana dan tentu saja Jardin des Tueleries yang paling mengesankan.
jardin des tuileries
Japonais (japanese) dan chinois (chinese) food lumayan banyak. Bayarnya sesuai timbangan berat makanan (dijual per gram).

Jalan kaki, jangan naik mobil, metro, dll, karena terlalu banyak pemandangan untuk dilewatkan, bahkan di daerah yang kurang terkenal sekalipun.

K
Kamar kecil, bukan, bukan tempat BAK/BAB. Kamar hotelnya kecil-kecil, katanya umum di Paris. Anehnya, dari 3 hotel kami disana, bintang 5, 4, 3, malah yang terahir yang paling besar.

Komisi, 12,5% untuk  money changer adalah menyakitkan! Ada yang tanpa komisi, pertama kali tukar, di gang kecil entah dimana (lupa).

Kulit, hampir semua warna kulit ada di Paris. Banyak kulit hitam di berbagai sudut kota. Banyak kulit kuning, terutama Jepang, beredar baik sebagai turis maupun residen. Fasih berbahasa Perancis pula. Berbicara kulit, saya menderita bintik-bintik merah di kulit akibat udara dingin, terutama di bagian paha yang hanya terbalut celana jeans.
turis jepang ala kogal
Kartu pos, banyak yang bagus, kami kirim satu ke Indonesia tapi belum sampai (sudah lebih dari 2 minggu). Penjaga posnya ramah.

Kertas, entah apa yang ada di secarik kertas yang disebar oleh seorang perempuan di kereta. Setelah itu dia minta uang.

L
Louvre, city centre. Disinilah mestinya kami tinggal lebih lama.  
louvre
M
Musee/museum. Ada dimana-mana dan bermacam-macam. Masterpiece-nya museum adalah Musee du Louvre, dimana tersimpan ribuan karya seni lukis dari kecil sampai raksasa, plus patung-patung dan barang antik dari belahan dunia yang berbeda. Tersebar di areal luas sekali, sulit untuk menjelajahi seluruh sudutnya kalau tidak punya banyak waktu, seperti kami. Catatan, karena datang pagi-pagi sekitar jam 10:00, antrean masuk tidak panjang. Untuk masuk museum, payung, tripod, jas hujan, jaket, harus dititipkan. Kamera boleh dipakai, walaupun ada larangan. Ada iklan Louvre Abudhabi 2013, pantas ditunggu. Masterpiece-nya Musee du Louvre adalah;

Mona Lisa, lukisan paling terkenal di dunia. Kenapa? Entahlah. Tapi yang lebih menarik buat saya adalah lukisan di foto bawah:)
musee du louvre
Mc D, paket hemat dalam arti sebenarnya.

Montmartre, dataran tinggi di paris, punya view yang sangat cantik. Sayangnya hujan, jadi kami tidak dapat foto bagus. Ada Sacre Cour yang megah.
montmartre
Metro, kemana-mana (kalau jauh ditempuh dengan jalan kaki) lebih baik naik angkutan umum ini. Bukan yang terbaik, kotor, kasar, tapi tetap paling efisien. Beli tiket 10an, sehari paling banyak habis 3, jadi terhitung lebih murah.
metro
Merci, makasi.

N
Napoleon, pahlawan prancis paling terkenal, selain Three Musketeers(?) Diabadikan namanya di berbagai tempat.

Notredame, nama terkenal yang tidak kami kunjungi. Istri masih penasaran karena ini.

O
Opera Garnier, opera house dengan arsitektur megah. Langit-langitnya menakjubkan. Sayang, agak bau pesing di dalam...
opera garnier
Obelisk, tugu batu macam tugu pahlawan Surabaya. View sekitarnya sangat cantik, ada jembatan di atas sungai Seine, ferris wheel dan Eiffel di kejauhan.
obelisk
P
Pain, roti. Pain au chocolat, roti coklat yang au enak! Terutama buat sarapan. Kalau tidak di hotel, kami sarapan di luar. Di luar selain banyak variasi, bisa cuci mata lebih pagi, juga lebih murah.
pain au chocolat
Paul, resto paling sering terlihat di Paris. Kalau di Dubai penampakannya di Mall, disana bahkan di alun-alun.

Pick pocket, alias copet, pengumuman untuk hati-hati terhadap mahluk ini ada di semua sudut stasiun Metro.

Q
Quoi? Baca: kwah, artinya apa? Qui? Baca: kee, artinya siapa? Quend? Baca: khan, artinya kapan?

R
RER, kereta yang rutenya keluar dari pusat kota. Ada empat rute: A, B, C dan D.  Tapi kami baru naik dua saja, A dan B. Dari/ke CDG ambil RER A.

Rue, jalan.

Romantik? Ya!

S
Seine, sungai kebanggaan orang Paris, macam Kalimas di Surabaya, atau Dubai Creek di Dubai.
seine
Sacre Coeur, kastil putih di dataran tinggi Paris, arsitekturnya sangat cantik. Menuai keinginan untuk berlama-lama disana, kalau tidak terganggu mendung, gerimis dan orang-orang;

Senegal. Beberapa orang kulit hitam, mengaku berkewarganegaraan Senegal, berujar 'hakuna matata' mengutip Lion King, mengepung, menjual (atau memaksa membeli) dagangannya. Sangat meresahkan!

T
Trocadero, spot para fotografer untuk mengabadikan Eiffel.
eiffel diabadikan dari trocadero
U
Umbrella. Sedia payung sebelum hujan. Jangan pakai payung kecil/lipat fancy yang mudah membuka ke atas ketika tertiup angin kencang (seperti yang kami bawa). Selain memalukan juga tidak berguna, tidak tahu kenapa ada orang bikin payung macam itu. Pakai yang disediakan hotel, walaupun pas hujan laris manis dan sempat nyaris kehabisan (last one).

V
Venus de milo. Patung Aphrodite bertangan buntung di Museum Louvre. Istri terobsesi dengan patung ini, entah kenapa.
venus de milo
W
Wine, tentu saja tak lengkap kalau tidak mencoba minuman khas negri ini. Malam terakhir kami habiskan dengan nongkrong di Le Vin Coeur, bar wine dekat hotel. Hasilnya istri teler, jalan gontai, hahaha...

WC umum, hindari saja, tak jauh beda dengan WC umum di Indonesia. Urusan ini Dubai yang terbaik.

X
Xxx, dari majalah sampai tempat hiburan, bebas.

Y
Yummy, minum coklat paris yang kental nikmat tiada duanya. Sampai 2x saya sebut disini.

Z
Zzzzz... Kurangi tidur, terlalu banyak hal bagus untuk dilewatkan dengan tidur.
see you again in Paris next summer

Wednesday, December 21, 2011

Milan, 3 Desember 2011 - Day 2

Hari kedua. Jam 9 pagi sudah selesai sarapan dan siap untuk mengunjungi San Siro Stadium. Kami naik metro menuju stasiun Lotto. Ahhh... pagi-pagi naik metro ternyata penuh sesak! Jangankan berharap untuk dapat tempat duduk, keluar dari metro saat sudah sampai di tujuan saja susahnya minta ampun...

betapa penuhnya metro ini...
Menurut informasi yang kami dapat, dari Lotto kami harus berjalan kaki sekitar 10 menit. Pas keluar dari stasiun Lotto terlihat beberapa penjual merchandise sepak bola. Berarti stadiumnya nggak jauh dari situ. Ternyata kesimpulan kami salah. Stadiumnya masih jauhhhhh... Mungkin kami jalan kaki sekitar 30 menit. Yaaa... selain memang jauh (dan salah arah), tapi kami juga sambil foto-foto sih hehe...

Masuk dari Gate 14, kami membeli tiket untuk masuk museum sekaligus stadium tour. Dipandu oleh seorang guide, kami memasuki 'kandang'-nya AC Milan dan Inter Milan. Sambil merasakan duduk di tribun di kursi paling depan, kami beserta 4 turis lainnya, mendengarkan cerita dari guide dalam 2 bahasa, Inggris dan Italy. 

stadium tour
Yang paling kami tunggu-tunggu adalah saat diajak memasuki ruang ganti pemain. Beruntunglah kami, hari itu sepi pengunjung (cuma 6 orang saja, tidak ada pengunjung lain), jadi kami tidak perlu berdesak-desakan memasuki ruang ganti pemain. Ruang ganti AC Milan dan Inter Milan memiliki konsep yang berbeda. Kata guide-nya, kursi para pemain Inter Milan melingkar, gabung jadi satu, karena mereka mementingkan kebersamaan. Sedangkan AC Milan memiliki kursinya masing-masing, karena individu lebih penting. Sayangnya hari itu kami tidak bisa masuk ke ruang ganti Inter Milan, karena sorenya mereka akan bertanding, jadi ruangannya harus steril.

Di ruang ganti AC Milan, si guide menyebutkan satu per satu siapa pemilik kursi yang berjejer di sana. Ada satu kursi yang katanya 'nggak terpakai'. Sebenarnya kursi itu milik Antonini, dan dulunya milik Maldini. Antonini ingin menghargai Maldini, jadi dia selalu duduk di bawahnya :)

ruang ganti AC Milan
Setelah selesai stadium tour, kami masuk ke museumnya. Ada baju-baju para pemain, sepatu, bola, piala, semua yang berhubungan dengan AC Milan dan Inter Milan ada di situ. Nggak ketinggalan, baju idola kami juga ada di situ :D Meskipun di pintu masuk ada tanda kamera dicoret, tapi kami nekat saja foto-foto :p

kiss your idol... kiss.. kiss!! :*
Pulang dari San Siro dengan perasaan gembira. Jalan kembali ke stasiun Lotto, naik metro lagi turun di Cairoli untuk mengunjungi Castello Sforzesco. Saya sebenarnya nggak ngerti apa isinya Castello Sforzesco itu, tapi ada di daftar itinerary yang saya buat, jadi ya dikunjungi saja hehe... Ternyata dari namanya saja sudah ketahuan kalau tempat tersebut adalah kastil. Di dalamnya ada beberapa museum. Tapi kami nggak masuk ke satu pun museum tersebut. Kami malah berjalan-jalan ke belakang kastil, di sana ada taman yang namanya Parco Sempione. Karena sedang musim gugur, jadi banyak daun-daun berguguran, cantik sekali... menggoda kami untuk mengabadikan foto bernuansa autumn ;)

Castello Sforzesco dan Parco Sempione
Karena terlalu bersemangat jepret-jepret di pinggir kolam, tripod nggak sengaja kesenggol tangan suami... Berusaha secepat mungkin untuk menyelematkan kamera, tapi apa daya terhalang oleh pagar. Kecemplung deh kamera kesayangannya (berikut lensanya) :( Nggak peduli hawa yang dingin, satu kaki suami yang masih pakai sepatu langsung masuk ke kolam untuk meraih kamera sebelum benar-benar tenggelam. Daripada masuk angin, lebih baik cepat pulang saja... keringkan sepatu dan lepas kaos kaki.

kelihatannya senyum, padahal dalam hati nangissss...
Malamnya nggak kemana-mana lagi. Suami masih meratapi nasib kamera kesayangannya yang nggak bisa nyala. Gimana nggak sedih, besoknya mau ke Paris tapi kamera rusak. Jadinya di Paris cuma bisa pakai satu kamera saja. Dan malam itu berdoa, semoga kamera satunya bersahabat dan nggak aneh-aneh...

Meskipun cuma 2 hari di sana, kami merasa Milan sangat menyenangkan. Orang-orangnya juga baik, mau membantu. Kalau ditanya, meskipun nggak bisa bahasa Inggris tapi mereka berusaha menjelaskan sampai kita mengerti. Jalan-jalan disana rasanya seperti berjalan di antara para model dan pemain sepak bola. Yang perempuan cantik dan modis, yang laki-laki ganteng dan berbadan tegap. Oya, selama di sana kami belum pernah melihat perempuan gemuk... Atau mungkin tersembunyi di balik jaketnya ya? haha....

Untuk makanan sebenarnya ingin mencicipi gelato asli italy, tapi karena hawa yang sangat dingin maka niat untuk bergelato pupus sudah. Sempat makan pizza, tapi cuma yang toppingnya tomat dan keju, karena yang lain mengandung pork.

Rasanya kurang kalau cuma 2 hari. Lain kali kami harus kembali ke Milan, lalu Venezia dan Roma...

Milan, 2 Desember 2011 - Day 1

Woohooo... Akhirnya mimpi jalan-jalan ke Eropa terwujud juga :D Mumpung ada tiket dengan harga miring dari Abu Dhabi ke Paris, langsung deh beli.
Tadinya selain ke Paris juga mau ke Brussel dan Amsterdam naik kereta. Berhubung waktu yang kami punya nggak banyak, jadi kami memutuskan untuk naik pesawat ke Milan saja. Harga tiket pesawatnya juga nggak lebih mahal dari tiket kereta ke Brussel sama Amsterdam :)
Dari Abu Dhabi - Paris langsung melanjutkan perjalanan Paris - Milan.

naik pesawat alitalia... melewati gunung bersalju
Sampai di Bandara Linate, Milan, kami dijemput oleh orang dari hotel. Sampai di hotel ternyata masih belum dapat kamar, belum siap. Ya sudah lah, langsung jalan saja ke stasiun metro terdekat (Lodi TIBB), menuju ke mana lagi kalo bukan Duomo ;) Kami beli tiket harian, cuma 4.5 bisa dipakai 24 jam untuk metro dan tram.

Begitu keluar dari stasiun metro Duomo, kami disuguhi pemandangan bangunan-bangunan yang Eropa banget (ya iya lah! :D). Ada katedral Duomo yang bisa dibilang simbol abadinya Milan, di sebelah kanannya ada Galleria Vittorio Emanuelle II, dan di sekitarnya banyak pertokoan.

duomo dan sekitarnya
Setelah puas menikmati suasana di sekitar Katedral Duomo, kami menyusuri Galleria Vittorio Emanuelle II yang isinya adalah toko-toko dengan merk terkenal kelas atas. Di belakang Galleria Vittorio Emanuelle II ada Piaza della Scala. Dari situ bisa melihat gedung Teatro la Scala, sebelahnya ada Teatro la Scala Museum. Kami cuma menikmati suasana di sana dan berfoto-foto, nggak masuk ke museumnya.

piazza della scala dan sekitarnya
Melihat tram yang berlalu-lalang kami jadi tertarik untuk mencobanya. Naik dari dekat Teatro la Scala, turun di... entahlah dimana... kami tersesat hahaha... Padahal cuma 2 pemberhentian saja. Dasar kami nggak memperhatikan jalan karena bingung bagaimana caranya membayar tram tersebut. Ternyata tiket metro yang kami beli tadi tinggal dimasukkan saja di mesin yang ada di dalam tram.

tram yang menarik untuk dicoba
Sambil membaca peta mencari di mana kami sebenarnya, kami tetap berjalan sambil melihat-lihat sekitar, karena setiap sudut yang dilewati benar-benar menarik bagi kami. Eh tiba-tiba saja sudah sampai lagi di Duomo. Sukur deh nggak jadi tersesat hihi... 

Malam rencananya sih mau ke Brera, tapi rasanya kok masih belum puas berjalan di sekitar Duomo.


Akhirnya kami ke Duomo lagi, terus jalan ke arah yang berbeda dengan yang tadi sudah dilewati. Kali ini jalan ke arah belakangnya Katedral Duomo. Menyusuri Corso Vittorio Emanuelle II sampai ke San Babila, lalu belok menyusuri Via Monte Napoleone. Di kanan-kiri jalan berderet-deret toko seperti di Galleria Vittorio Emanuelle II, bermerk dan mahal.


Mau jalan terus ke arah Brera tapi kaki kami sudah nggak sanggup lagi. Lebih baik pulang, istirahat, meluruskan kaki untuk persiapan besoknya :)

Monday, November 7, 2011

Dadar Jagung

Pingin banget bikin dadar jagung.. Bahkan jagung seharga AED 18 pun dibeli juga :D


Jagung diserut dulu.


Bumbunya cuma bawang merah, bawang putih, ketumbar, garam dan gula yang dihaluskan.


Jagungnya juga diuleg tapi nggak perlu sampai halus (tapi ulegannya harus made in indonesia).


Campur dengan telur dan daun bawang, goreng, jadi deh....


Resep ala Chef Laksmi